Nama : Mogih Suhada
Kelas : 1ID07
NPM : 34415244
Kelas : 1ID07
NPM : 34415244
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Menurut kamus bahasa Indonesia bahwa “manusia” diartikan sebagai makhluk yang berakal budi atau insan, beda dengan hewan yang tak mempunyai akal, jadi secara tidak langsung kita dituntut untuk berpikir, Allah berfirman yang artinya : ” demikian lah allah menerangkan ayat-ayat nya kepadamu supata kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah:219). dan yang dimaksud pandangan hidup menurut Prof. Abdul Kadir Mohammad, S.H. didalam bukunya yang berjudul Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah hasil pemikiran dan pengalaman yang berupa nilai-nilai kehidupan yang memberikan manfaat, sehingga dijadikan pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk hidup. Pandangan hidup tidak timbul dalam waktu singkat, tetapi melalui proses pengalaman yang terus menerus dan lama, sehingga nilai-nilai kehidupan tersebut sudah teruji dalam penerapannya. Hasil pengujian itu dapat diterima oleh akal dan diakui kebenarannya. Atas dasar ini, anggota masyarakat menerima hasil pemikiran yang berupa nilai-nilai kehidupan itu sebagai pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Sedangkan menurut Drs. Supartono W., M.M. didalam bukunya “ilmu budaya dasar” bahwa “pandangan hidup” adalah bagimana manusia memandang atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat dari pandangan hidup yang tentu berbeda beda, timbullah pandangan hidup yang secara umum yang dapat dikelompok-kelompokan yang disebut aliran atau paham. Misalnya bahwa manusia sebaiknya mengutamakan diri sendiri yang menimbulkan paham kapitalisme dan manusia yang sebaiknya mengutamakan kepentingan umum atau masyarakat yang menimbulkan paham sosialaisme.
Berdasarkan nilai hidupnya Eduard Spranger membagi manusia atas enam tipe, yaitu manusia ekonomi, politik, social, pengetahuan, seni dan agama. Dengan klasifikasi tersebut yang dimaksud dengan manusia ekonomi adalah orang yang suka bekerja, suka mengumpulkan harta, bersifat agak kikir, dan perhitungan. Dari sifat-sifat akan lahir manusia yang disebut homoekonomikus, yang mendasarkan kehidupannya terutama atas kepentingan ekonomi. Dalam abad XX, terdapat dua aliran besar dalam pemikiran atau pandangan ekonomi, yaitu kapitalisme dan sosialisme. Paham kapitalisme banyak berkembang di negara-negara barat, mereka berpandangan bahwa kapitalisme adalah seorang individu yang berusaha untuk dirinya sendiri dengan modal yang dimiliki guna mengembangkan dirinnya sendiri. Sedangkan paham sosialisme umumnya berkembang di negara-negara timur , paham ini bertolak belakang dengan paham kapiitalisme. Di dalam sosialisme dinyatakan bahwa mengutamakan kepentingan umum lebih di prioritaskan daripada mengutamakan kepentingan pribadi. Demikian contoh pandangan di tunjau dari segi ekonomi, masih banyak pandangan kain selain ekonomi seperti,2 politik, sosial, pengetahuan, seni dan agama. Pandangan hidup juga tidak terlepas dari masalah nilai dalam kehidupan manusia pada umumnya. Oleh karena itu, pandangan hidup yang sempurna yang merupakan wujud pertama kebudayaan yang tidak boleh dari terlepas dari nilai budaya. Dalam masalah manusia dan nilai budaya.
Cluckhohn Dalam karyanya variations invalue orientation tahun 1961 mengemukakan tentang adanya lima masalah dasar manusia yaitu, manusia dan hidup, manusia dan sesama manusia, manusia dan karya. Dan dari ketiga masalah tersebut, juga dapat dikembangkan bagaimana manusia memandang kehidupan yang lain berdasarkan nilai-nilai budaya yang dianggapnya paling baik. Oleh karena itu dalam masalah dasar manusia dan waktu ada manusia yang mengutamakan waktu yang lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Panfangan manusia yang berkaitan dengan waktu. Wujudnya antara lain adalah cita-cita.
2. MACAM MACAM SUMBER PANDANGAN
Sumber pandangan hidup terdiri dari 3 macam, yaitu:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
3. PANDANGAN HIDUP MUSLIM DAN PENGERTIAN IDEOLOGI
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
Ø Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
Ø Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
Ø Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
Ø Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
4. 2 HAK IDEOLOGI , PENGERTIAN DAN CONTOH CITA2
Ada 2 macam hak yaitu :
1. Hak memperoleh kebebasan.
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga negara.
menurut kamus umum bahasa indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Keinginan, harapan maupun tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Dengan demikian , cita-cita mempunyai pandangan masa depan dan merupakan pandangan hidup masa datang. Cita-cita merupakan semacam garis linear yang makin lama makin tinggi, dengan kata lain cita-cita mer upakan keinginan, harapan, dan tujuan hidup manusia yang makin tinggi tingkatnya. Mereka yanga mengharapkan masa depan yang lebih baik, pada umumnya adalah golongan muda yang pada masa sekarang belum memiliki posisi yang baik, dan pada masa lampau tidak memiliki sama sekali. Dapat atau tidaknya seseorang mencapai apa yang dicita citakannya tergantung pada tiga faktor:
1. Manusianya, yaitu yang memiliki cita-cita
Untuk mencapai cita-cita, faktor yang paling menentukan adalah manusiannya itu sendiri, terutama kualitasnya, karena manusia tanpa dilengkapi kemampuan tidak akan pernah dapat nebcapai cita-citanya, dengan kata lain, manusia seperti ini hanya berkhayal saja.[5][5] Ada tiga kategori sifat manusia berhubungan dengan cita-cita. Keras, lunak dan lemah. Orang yang keras tidak akan berhenti melakukan sesuatu hal sampai cita-citanya itu terwujud. Orang yang berhati keras biasanya akan memperoleh hasil dengan gemilang dan sukses. Orang yang berhati lunak ia selalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam mencapai cita-citanya. Namun ia tetap berusaha untuk mewujudkannya, karena itu biar pun lambat tetapiia akan berhasil juga dalam mengejar cita-cita. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan ia cepat-cepat pindah haluan, berpendah haluan.
2. Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya
Pada dasarnya, ada dua kondisi yang dapat mempengaruhitercapainya cita-cita, yaitu yang menguntungkan dan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan adalah faktor yang mamperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedang faktor yang menghambat adalah kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
3. Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Tingginya suatu cita-cita merupakan suatu hal yang harus dipegangi oleh seorang manusiayang ingin mencapai cita-citanya. Bung Karno pernah menganjurkan agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Namun, seseorang tidak menelan kata-kata itu begitu saja, banyak hal yang harus dipertanyakan sebelum menentukan seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai. Bagaimanakah faktor manusianya? Mampukah yang bersangkutan mencapainya? Bagaimanakah faktor kondisinya, mungkinkah hal itu? Apakah dapat merupakan pendorong ataukah penghalang?
5. PENGERTIAN DAN MAKNA KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
6. FAKTOR YG MENENTUKAN TINGKAH LAKU SESEORANG
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga, yaitu:
1. Pertama faktor pembawaan yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan.
3. Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
1. Pertama faktor pembawaan yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan.
3. Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
7. PENGERTIAN USAHA PERJUANGAN
kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidup /idiologi yang dianut oleh suatu negara.
8. 3 ALIRAN FILSAFAT, PENGERTIAN KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat kita ikuti uraian Prof. Dr. Harun Nasution (1981) mengenai aliran-aliran filsafat. Yaitu aliran naturalism, intelektualisme, dan aliran gabungan.
1. Aliran naturalism
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan natur itu dari tuhan. Akan tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukum nya. Manusia hanyalah manusia yang lemah hanya mampu berusaha dan berencana, pada akhirnya hanya tuhan lah yang menentukan.
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin tuhan itu ada atau tidak ada , yang bisa dijadikan landasan adalah keyakinan. Manusia adalah ciptaan tuhan, oleh karena itu manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran tuhan, yaitu agama.
Ajaran agama ada dua macam:
a. Ajaran agama yang dogmatik, sjfat nya absolut, yang disampaikan oleh tuhan melalui nabi. Dan terdapat dalam kitab suci alqur’an.
b. Ajaran agama dari para pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia. Sifatnya relatif.
Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia itu bermula dari tuhan, dan mengakui bahwa kebajikan itu datang nya dari tuhan yang maha Esa.
b. Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berfikir, mereka menyatakan bahwa kebajikan itu diputuskan melalui akal, walaupun kadang berbenturan dengan hati nurani.
Akal berasal dari kata bahasa arab, yaitu kalbu yang berarti hati, sehingga muncullah ungkapan “hati nurani”, yang artinya daya rasa. Di barat hati nurani ini menipis, justru yang mereka kedepankan adalah akal/logika, berbeda dengan orang timur menurut akal benar belum tentu menurut hati nurani benar.
Aliran ini apabila dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia bermula dari akal, jadi pandangan hidup bermula dari keyakinan atau kebenaran yang diterima oleh akal. Pandangan hidup inilah yang disebut dengan “liberalisme” yaitu kebebasan akal, dimana kebebasan akal dapat menimbulkan kebebasan bertingkah laku, walaupun bertentangan dengan hati nurani.
c. Aliran gabungan
Aliran ini gabungan dari dua aliran diatas, yaitu menggabungkan antara suara hati dan suara akal.
Jika hati nurani dinomor duakan maka, mereka tidak lagi berfikir individu tetapi kolektif (yaitu dengan masyarakat), dan aliran ini dinamakan aliran sosialisme.
Dan jika antara hati nurani dan akal itu berimbang, maka akan diputuskan sesuatu yang benar menurut akal dan hati nurani, paham ini d inamakan sosialisme religius.
9. LANGKAH LANGKAH PANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya : Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”
Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.”
Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.
Firman Allah SWT :
Yang artinya :
“ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ; didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta.” (QS.Fushilat : 31).