TUGAS PERBANDINGAN JURNAL 1 DAN 2

9:08 PM


Jurnal 1
Jurnal 2
Judul
USULAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK MEBEL ROTAN SINGLE CHAIR DENGAN ANALISIS RANTAI NILAI
PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TEKNIS-FINANSIAL ALAT PENGERING PATI SAGU MODEL AGRO CROSS FLOW FLUIDIZED UNTUK MENUNJANG AGROINDUSTRI SAGU DI PAPUA
Website
Ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/5074
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/8594
Tahun
2013
2014
Penulis
Ary Arvianto, Arien Dewi Rakhmawati
Abadi Jading*, Paulus Payung, Wilson Palelingan Aman, Eduard F. Tethool
Reviewer
Andre Dwi Putra
Andre Dwi Putra
Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penulisan penelitian ini industrial mebel ini adalah salah satu andalan sektor kabupaten cirebon dalam sentra pengolahan rotan, tetapi terdapat kendala dalam industri pengolahan rotan tersebut. Menangganinya dibutuhkan strategi yang berupa value chain. Strategi ini dapat mengahsilkan pihak perusahaan adalah menerapkan upah tenaga kerja per unit produk yang dihasilkan, pengalokasian dana untuk promosi, memprioritaskan buyer langganan, sharing informasi dan inovasi dengan buyer, memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam hal kualitas dan harga, bekerjasama dengan asosiasi dan pemerintah dalam kegiatan pameran, dan melakukan merger dengan perusahaan lain ataupun dengan supplier
Tujuan utama dalam penulisan atau penelitian ini adalah Pemanfaatan pati sagu kering sebagai salah satu sumber bahan baku agroindustri berbasis pati dan tepung-tepungan masih sangat terbatas, terutama pati sagu hasil olahan masyarakat yang berasal dari Papua dan Papua Barat. Penelitian ini pun mengembangkan rancangan alat pengering agitator dan  vibro cross flow fluidized bed  menjadi satu unit pengering model Agitated-vibro Cross Flow Fluidized Bed (AgRoCFFB) yang dapat bekerja secara semi kontinyu, melakukan evaluasi teknis, analisis komposisi kimia pati sagu kering, dan analisis finansial untuk mengetahui unjuk kerja serta tingkat kelayakan penggunaan alat pengering AgRoCFFB pada industri pengolahan sagu rakyat.
Latar Belakang
Suatu perusahaan yang ingin membangun keunggulan kompetitif dengan menghasilkan nilai bagi konsumen agar menjadi sorotan utama dalam pemasaran strategi perusahaan tersebut harus menawarkan nilai yang berbeda dari kompetitornya. Christensen (2010) mendefinasikan bahwa keunggulan kompetitif adalah sebuah nilai yang dibuat oleh perusahaan agar menarik minat konsumen untuk membeli produk atau layanan perusahaan tersebut.
Minyak sawit adalah salah satu komoditas hasil perkebunan Indonesia yang sangat potensial. Secara global, posisi produksi minyak sawit Indonesia menempati urutan pertama dan memasok hampir 50% kebutuhan minyak sawit dunia (Ermawati, 2013). Pemanfaatan minyak sawit di Indonesia sebagai produk hilir masih sangat terbatas. Produk hilir kelapa sawit dimanfaatkan sebagai bioetanol, biodiesel dan bahan bakar pembangkit. Produk turunan CPO dalam bahan pangan digunakan sebagai miyak goreng, minyak salad. Minyak sawit memiliki keunikan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena mengandung pigmen karotenoid yang sangat tinggi sekitar 500-700 ppm (Wiley dan Sons, 2013) (setara dengan 60.000 IU aktivitas vitamin A per 100 g). Dewasa ini permintaan produk pangan yang bernutrisi semakin meningkat dan berkembang.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan studi lapangan mengenai objek yang akan diteliti. Terdapat beberapa tahap penelitian dalam melakukan penelitian tersebut ialah mapping, analisis finansial, analisis SWOT, Analisis Competitiveness Diamond, Critical Success Factor (CSF), Penentuan Variabel CSF, Pengujian Statistik Kuesioner
Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode penelitian meliputi pengembangan (yaitu merancang agitator dan vibrator secara semi kontinyu), evaluasi secara teknis (yaitu menguji dan menganalisis kinerja alat pengering untuk menentukan laju pengeringan, kebutuhan energi, dan efisiensi pengeringan), analisis mutu pati sagu kering hasil pengeringan (menganalisis komposisi kimia), dan menganalisis secara finansial alat pengering model AgRoCFFB.
Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini diawali dengan menganalisis mapping rantai nilai. Mapping rantai nilai ada beberapa tahan yang dimulai dari:
1.    Upstream : Segmen upstream terdiri dari supplier-supplier baik bahan baku utama maupun bahan baku penunjang.
2.    Midstream : Segmen midstream ini merupakan produsen dalam aktivitas rantai nilai. Di dalam segmen midstream terdapat proses-proses penambahan nilai yaitu proses pembuatan rangka, penganyaman, dan finishing.
3.    3. Downstream : Segmen downstream merupakan pembeli dari finishing product yang dihasilkan dari perusahaan. Perusahaan membuat produk sesuai pesanan yang diinginkan oleh buyer.
Tahap selajutnya  ialah Penambahan Nilai Tiap Segmen Rantai Nilai Margin adalah selisih dari total nilai (value) dan biaya total yang diperlukan untuk melakukan value activities. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Perhitungan faktor internal SWOT yang terdiri dari faktor Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan). Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Competitiveness Diamond Analisis Faktor Kondisi Industri-industri rotan di Cirebon ini memiliki keuntungan dalam hal lokasi, ketersediaan sumber daya manusia terampil, dan juga infrastruktur yang menunjang. Analisis Kondisi Permintaan Berdasarkan data hasil wawancara, kondisi permintaan produk rotan di kawasan industri Kabupaten Cirebon sangat bergantung pada buyer yang sudah menjadi langganan perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan faktor permintaan adalah mempertahankan hubungan dengan buyer terutama buyer langganan. Analisis Strategi Perusahaan dan Pesaing Strategi perusahaan terutama adalah kualitas. Sedangkan strategi negara pesaing adalah harga. Analisis Industri Pendukung dan Terkait Berdasarkan analisis industri terkait dan pendukung, strategi yang dapat dilakukan adalah kerjasama dengan asosiasi dalam hal ini ASMINDO dengan pemerintah terutama dalam hal marketing untuk menambah jaringan buyer dan meningkatkan permintaan. Critical Success Factor (CSF) Berdasarkan hasil data kuesioner perusahaan dan buyer selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata nilai dari masingmasing faktor CSF sehingga dapat dilihat tingkat kepentingannya. Rekomendasi Strategi Berdasarkan analisis finansial, SWOT, Competitiveness Diamond, dan CSF yang dilakukan, berikut rekomendasi dari keempat analisis tersebut maka strategi yang dapat dilakukan oleh masing-masing segmen di upstream, midstream, maupun downstream

       Skema rancangan dan konstruksi pengembangan alat pengering pati sagu model AgRoCFFB dapat dilihat pada Gambar 1. Pengembangan alat pengering pati sagu AgRoCFFB berdasarkan hasil penelitian terdahulu (Jading dan Gultom, 2007; Jading et al., 2011a; Jading et al., 2011b; Jading et al., 2012b; Jading et al.,, 2014). Bagian utama alat pengering yang dikembangkan terdiri dari agitator, dan vibrator. pengering AgRoCFFB dan tungku biomassa dapat dlihat pada Tabel 1. 
Perbandingan hasil pengembangan dengan alat pengering terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2
Komposisi kimia pati sagu kering hasil pengeringan dengan alat pengering model AgRoCFFB dapat dilihat pada Tabel 3
Biaya investasi dan operasional alat pengering pati sagu model AgroCFFB dapat dilihat pada Tabel 4
Hasil analisis finansial penggunaan alat pengering pati sagu kapasitas 35-100 kg bahan baku per proses/bulan dapat dilihat pada table 5
Keseimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, bahwa rantai nilai industri rotan di Kab. Cirebon terdiri dari segmen upstream (supplier-supplier bahan baku, segmen midstream yang merupakan produsen dan juga segmen downstream yang terdiri dari buyer dalam hal ini adalah wholeseller). Tahapan dalam menganalisis rantai nilai adalah dengan melakukan analisis finansial, analisis SWOT, analisis competitiveness diamond porter, dan analisis CSF (critical success factors). Rekomendasi strategi diberikan kepadasupplier dengan memperluas jaringan perusaahn industri rotan. Rekomendasi strategi yang diberikan kepada wholeseller adalah dengan menurunkan harga produk, memaksimalkan kegiatan promosi, penetapan diskon, dan menjaga hubungan baik dengan perusahaan yang sudah menjadi kepercayaan.
       Kesimpulan Hasil pengembangan alat pengering diperoleh agitator dan vibrator kapasitas maksimum 100 kg/proses. Berdasarkan hasil analisis finansial, alat pengering AgRoCFFB layak digunakan  untuk mendukung agroindustri skala usaha mikro kecil di Papua dan Papua Barat.  Alat pengering ini mampu meningkatkan produksi dan kualitas pati sagu rakyat di Papua menjadi pati sagu kering yang tersedia di pasar serta dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun dunia, hal ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat petani sagu di Papua dan Papua Barat.

Kelebihan
1.    Straategi dan  model dilakukan dengan tepat.
2.    Dalam penelitian ini menjadikan industri rotan menjadi lebih kreativ dan lebih berani.

mengembangkan rancangan alat pengering agitator dan  vibro cross flow fluidized bed  menjadi satu unit pengering model Agitated-vibro Cross Flow Fluidized Bed (AgRoCFFB) yang dapat bekerja secara semi kontinyu, melakukan evaluasi teknis, analisis komposisi kimia pati sagu kering, dan analisis finansial untuk mengetahui unjuk kerja serta tingkat kelayakan penggunaan alat pengering AgRoCFFB pada industri pengolahan sagu rakyat
Kekurangan
Kurang dukungan pemerintah sehingga penurunan industri rotan menjadi lemah. Dibukannya impor rotan dan industri rotan dari berbagai negara sehingga membuat tidak percaya diri nya usaha-usaha kecil di kabupaten cirebon.
Dari metode yang dipakai dalam penelitian ini penulis, perhitungan dalam metode ini sangat sulit untuk dipahami jika hanya mengacu padaa rumus teori tidak ada perhitungan langsung.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
March 4, 2022 at 5:16 PM delete

NJ sports betting: A $25M bet on the House goes unclaimed in
The House's $25 million Super 목포 출장마사지 Lotto Plus jackpot goes unclaimed in New Jersey, 전주 출장안마 For years, 상주 출장마사지 SuperLotto Plus has 군산 출장안마 been on the 평택 출장샵 drawing boards in

Reply
avatar