KISAH HIDUP BISNIS BOB SADINO

12:58 AM

KISAH HIDUP BISNIS BOB SADINO


            Bob Sadino. Lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933, wafat pada tanggal 19 Januari 2015. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan ‘om Bob’. Ia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19. Karena kakak-kakanya dinilai sudah dapat hidup mandiri, Bob dipercaya untuk mewarisi seluruh harta orang tuanya. Bukannya dijadikan modal usaha, sebagian harta warisan itu justru digunakan Bob untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya ia sempat singgah di Belanda dan tinggal di sana selama sembilan tahun. Ketika hidup di negeri kincir angin itu, Bob bekerja di Djakarta Lloyd, perusahaan milik pemerintah yang bergerak di sektor transportasi laut. Pilihan Bob untuk bekerja di perusahaan plat merah itu nampaknya menjadi pilihan yang tepat. Di sanalah ia bertemu dengan istrinya yang bernama Soelami Soejoed. Pada 1967, Bob akhirnya meninggalkan Benua Biru untuk kembali ke Tanah Air. Bersama keluarganya, ia turut membawa pulang dua buah mobil Mercedes buatan 1960-an. Salah satu mobil itu nantinya dijual oleh Bob untuk membeli sebidang tanah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sementara mobil lainnya masih ia simpan. Sekembalinya di Indonesia, Bob bekerja di PT Unilever Indonesia. Namun, ia tidak bertahan lama di sana karena ia mempunyai keinginan untuk bekerja secara mandiri dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan multinasional itu. Pekerjaan pertamanya setelah keluar dari Unilever adalah menjadi supir taksi menggunakan mobil Mercedes yang ia miliki. Malangnya, suatu hari ia mengalami kecelakaan yang membuat mobilnya rusak parah dan tidak memiliki uang untuk memperbaikinya.
            Meski bob sadino terlahir dari keluarga yang bercukupan tapi bukan suatu halangan untuk bob sadino berjuang dan membuka usaha sendiri sampai menjadi sampai sekarang karena bob sadino sampai menual aset nya untuk berjuang dan mempertahankan hidupnya. Perjalanan bob sadino sampe membuka usaha yaitu sahabat nya sendiri bernama sri mulyono herlambang. Saat itu beliau sebagai sahabat nya sendiri untuk memelihara ayam sejumlah 50 ekor ayam ras. Bermula dari ayam tersebut bob sadino mampu berjuang dengan kuat unuk bertahan hidup sampai sekarang. Kemudian bob sadino bersama sang isteri menjual ayam dikawasan komplek perumahannya. Dalam menjual ayam ini dikawasan kompleknya tak mudah berjalan lancer mereka berdua juga mendapat banyak cacian juga. Setelah menempuh perjalanan yang panjang akhirnya bob sadino pun mulai membangun supermarket yang bernama Kem Chicks.
            Sosok bob sadino adalah sangat sederhana dengan pakaian andalan nya berupa kemeja dan celana pendek ia terus belajar membangun bisnis nya sehingga bisnis nya berkembang menjadi agrobisnis khususnya holtikultura. Beliau menanam kebun dan sayur untuk kemudian dijual kepada orang asing disekitar komplek rumahnya. Untuk menjadi pemasok besar beliau menggandeng para petani yang berada di daerah-daerah maka berkembanglah usahanya mendirika KEMFOOD.  
            Berkat kerja keras Bob dan istrinya, usaha telur yang mereka jalankan semakin berkembang. Hal ini juga disebabkan semakin populernya konsumsi telur ayam negeri bagi masyarakat lokal. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan menjual daging ayam. Seperti usaha telurnya, usaha daging ayam ini juga disambut baik oleh para pelanggan. Tak hanya berkutat dengan ayam dan telur, Bob pun melebarkan usahanya ke sektor bisnis pasar swalayan. Pada 1970, Bob mendirikan pasar swalayan yang dinamakan Kemchiks. Pasar swalayan atau supermarket ini memiliki keunikan karena menyediakan beragam produk pangan impor dengan target pembeli warga asing yang tinggal di Jakarta. Seiring waktu berjalan, Bob juga mendirikan Kemfood sebagai jawaban atas melonjaknya kebutuhan daging dan sosis. Perusahaan ini disebut sebagai pelopor industi daging olahan di Indonesia. Tak berhenti di sana, bisnis Bob juga merambah ke sektor agribisnis, khususnya holtikultura. Perusahaan ini mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Bob pun tercatat sebagai orang pertama yang menggunaan perladangan sayur dengan sistem hidroponik di Indonesia. Hidroponik sendiri merupakan teknik budidaya tanaman yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan  menekankan pemenuhan nutrisi bagi tumbuhan.
            Sebagai seorang pengusaha, Bob Sadino memang memiliki keunikan yang tidak dimiliki pengusaha lainnya. Dari segi penampilan saja, ayah dua anak ini sudah jauh berbeda dengan pengusaha kebanyakan. Ia selalu tampil nyentrik dengan menggunakan celana pendek dan kemeja yang kancing atasnya terbuka. Bahkan Bob pernah diusir dari Gedung DPR karena penampilannya yang unik. “Mending mana? Saya pakai celana pendek tapi beli pakai uang sendiri atau celana panjang tapi pakai uang rakyat? “ katanya sambil tertawa. Tak cuma dari segi penampilan, filosofi Bob dalam menjalankan bisnis juga cukup berbeda dari pengusaha lainnya. Misalnya ia mengaku tidak mempunyai target dan rencana dalam menjalankan bisnisnya. Bahkan Bob menyebut rencana hanya sebagai teori. Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja,” katanya dikutip dari Hipwee. Ia juga tidak suka melakukan hitung-hitungan yang terlalu rumit sebelum membuka bisnis. “Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah action!”katanya. Ia pun mengimbau para pengusaha untuk tidak takut rugi. “Bagi kamu yang mau berhasil, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan,” katanya menambahkan. Selain itu, Bob juga menyarankan para mahasiswa untuk tidak selalu mengejar nilai tinggi dan menilai bahwa kuliah hanyalah sebuah kesia-siaan. “Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri,” katanya. Berkat pengalamannya, Bob Sadino sering diundang oleh berbagai instansi untuk berbagi kisah dan pengalamannya dalam mengembangkan bisnis. Meski begitu, Bob mengaku tidak mau berbagi kunci sukses kehidupannya karena ia baginya kesuksesan itu hanya mengalir saja.  “Sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino,” katanya dikutip dari 
Suara.



Artikel Terkait

Previous
Next Post »