APLIKASI OJEK ONLINE & TAKSI ONLINE MENGIKIS PENGHASILAN ANGKOT DAN OJEK PANGKALAN

6:40 AM 0
Transportasi ialah pemindahan barang dan manusia dari tempat tujuan nya ke tempat tujuan yang diinginkan tersebut. Sehingga dikatakan bahwa kegiatan tersebut aitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui.

Transportasi berbasis online di Indonesia memiliki sejumlah dilema. Seperti yang diungkapkan oleh (Dwi Ardianta Kurniawan – Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM) seperti di bawah ini kutipannya :
Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM melakukan diskusi mengenai topik tersebut (Transportasi Online) dalam acara seminar bulanan yang merupakan acara rutin di lembaga penelitian tersebut. Karena luasnya isu yang dibahas, tulisan ini menukil salah satu isu yang berkembang dalam diskusi, yaitu mengenai keberlanjutan bisnis yang dilakukan.
Selama ini persepsi yang berkembang di masyarakat adalah bahwa bisnis transportasi online sangat menguntungkan. Salah satu indikator yang mudah terlihat adalah begitu cepatnya pertumbuhan para pelaku bisnis online tersebut di jalanan, khususnya yang berupa ojek sepeda motor. Hasil perbincangan beberapa kali dengan pelaku ojek online sebelumnya juga menunjukkan bahwa mereka mendapatkan penghasilan yang lumayan. Tak heran, banyak pelaku usaha bidang lain yang tertarik menjalani usaha tersebut, mulai sales kendaraan bermotor hingga mahasiswa yang mencari tambahan penghasilan.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, berkelanjutankah bisnis ini, ataukah seperti berbagai bisnis lainnya yang jaya di awal namun kemudian meredup di akhir? Beberapa indikasi dapat digunakan untuk menilai hal tersebut:
Pertama, jumlah pelaku transportasi online. Sebagai bisnis yang sedang berekembang, jumlah pelaku bisnis ini tumbuh sangat pesat. Data dari komunitas pengemudi ojek online terbesar menunjukkan jumlah pengemudi di Yogyakarta sudah mencapai 250 orang. Jumlah tersebut belum termasuk pemain baru yang mulai masuk pasar belakangan. Dengan asumsi bahwa pasar relatif tetap, maka penambahan pelaku yang sangat pesat tersebut akan menambah persaingan antar pelaku usaha. Tidak heran, banyak pelaku usaha sejenis yang lebih dulu ada menjerit karena kehilangan pangsa pasar. Persaingan yang terjadi selanjutnya juga antar pelaku transportasi online sendiri. Apabila tidak diantisipasi, maka dapat timbul persaingan tidak sehat yang saling mematikan.
Kedua, pengaturan pemerintah. Transportasi berbasis online sesungguhnya masih belum diakui secara resmi sebagai moda transportasi umum yang diatur oleh peraturan perundangan. Berbagai syarat dan ketentuan yang diberlakukan pada angkutan umum tidak sepenuhnya dijalankan dalam usaha transportasi berbasis online hanya karena berlindung di balik pernyataan sebagai bisnis aplikasi. Hal ini menyebabkan kedua jenis usaha ini tidak dapat diperbandingkan secara apple to apple walaupun sesungguhnya menjalankan usaha yang sejenis. Tak heran keberadaan transportasi online mendapat tentangan dari pelaku usaha yang telah ada sebelumnya. Ke depan, sangat mungkin dan rasional apabila pemerintah melakukan penataan sehingga mereka memiliki tingkat arena bermain yang setara. Hal ini akan menjadi faktor disinsentif yang menjadikan usaha transportasi online tidak semenarik saat ini.
Ketiga, mekanisme dan hubungan kerja para pihak. Selama ini tidak terlalu jelas bagaimana mekanisme hubungan antara para pengemudi online dengan perusahaan aplikasi yang konon bukan hubungan antara perusahaan dan pekerja, tetapi sebagai mitra tersebut. Perlu diperjelas apakah terdapat posisi dan daya tawar yang setara dan menguntungkan bagi kedua belah pihak, bagaimana mekanisme pembagian keuntungan, jaminan sosial, jaminan keamanan dan hukum yang seharusnya menjadi sharing di antara kedua belah pihak. Selama beban dan keuntungan tersebut dibagi setara, maka usaha ini cukup sehat dijalankan, namun apabila tidak, maka dapat saja yang terjadi adalah eksploitasi satu pihak terhadap pihak lainnya.
Menyimak hal-hal tersebut, semestinya berbagai pihak perlu berhati-hati menyikapi booming bisnis ini. Sebagaimana berbagai bisnis yang terlihat sangat menguntungkan lainnya, selalu ada resiko-resiko yang tak kurang besarnya pula. Untuk itu, ada baiknya semua pihak bersikap rasional dan mengedepankan akal sehat dalam menyikapi fenomena ini. Hal ini penting untuk menjaga agar tidak tergoda untuk mendapatkan keuntungan sesaat namun justru terjerumus dalam permasalahan lanjutan.

Pengertian Transportasi Online Oleh Ahli

  1. Transportasi online adalah perusahan transportasi yang menggunakan aplikasi sebagai penghubung antara pengguna dan pengemudi yang sangat mempermudah pemesanan, selain itu juga tarif perjalanan sudah langsung bisa dilihat pada aplikasi.
  2. Pengertian Transportasi online adalah salah satu bentuk dari penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berjalan dengan mengikuti serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi). (Doni, Unair)
  3. Transportasi online adalah bentuk dari pengembangan potensi dan peran transportasi nasional yang sekaligus mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah. (Ellen, Unair)
  4. Pengertian Transportasi online adalah wahana yang digunakan sebagai pemindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan agensi-agensi tertentu yang bertanggung jawab dalam hal kepemilikan maupun pengoperasian transportasi yang terkait,yang paling utama dari transportasi ini yaitu transportasi yang berbasis mesin canggih dilengkapi dengan fitur pelacak posisi. (Brenda, Unair)
  5. Pengertian Transportasi online adalah angkutan umum yang biasa digunakan namun dapat dioperasikan secara online, baik untuk pemesanan maupun pembayaran. (Adinda, Unair)

Kenapa adanya transportasi online?

Alat transportasi sangatlah penting dijaman melania ini sebab traansportasi sebagai alat pembantu bahkan bukan lagi alat pembantu tetapi sudah sebagai kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu kita sangatlah membutuhkan transportasi tersebut. 

Indonesia sudah disebut modern dengan diiringi keemjuan teknologi yang membantu kehidupan sehari-hari. seiringnya kemajuan tknologi yang sangat berkembang pesat di Indonesia ini. utamanya yang sudah adanya transportasi online di Indonesia ialah transportasi darat.

Indonesia terdapat beberapa macam transportasi yang diminati dan juga yang sering digunakan ialah transportasi darat, udara, dan laut. maka dari itu warga indonesia sangat mebutuhkanmacam kendaraan tersebut. berjalan nya waktu pada tahun 2014 munculah transportasi darat yang berupa ojek online yang bernama GO-JEK. Lalu muncullah UBER, GRAB yang sngatlah terkenal sekarang di Indonesia.



Tetapi banyaklah kemajuan teknologi mengakibatkan juga dengan penghasilan angkutan umum atau bisa disebut angkot dan ojek pangkalan. Penghasilan mereka sangatlah berkurang dengan adanya transportsi online. dampak buruk nya terjadi  baku tangan dan saling pukul karena kesalah pahaman yang mengaku wilayah ojek pangkalan dan angkutan umum.

Maka ari itu perlulah pengawasan pemerintah dan pemberian ruang lebih jelas antar satu sama lain, sehingga tidak adanya hal tersebut kembali. Jadi, kemajuan teknologi itu tidak duidukung dengan kesiapan SDM Indonesia yang belum siap menerima hal  tersebut. 

REVIEW JURNAL - USULAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK MEBEL ROTAN SINGLE CHAIR DENGAN ANALISIS RANTAI NILAI

4:14 AM 0
Judul
USULAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK MEBEL ROTAN SINGLE CHAIR DENGAN ANALISIS RANTAI NILAI
Jurnal
Teknik Industri
Website
Ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/5074
Volume&Halaman
Vol VIII, No 2, Mei 2013
Tahun
2013
Penulis
Ary Arvianto, Arien Dewi Rakhmawati
Reviewer
Mogih Suhada
Tanggal  Reviewer
9 September 2013



Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penulisan penelitian ini industrial mebel ini adalah salah satu andalan sektor kabupaten cirebon dalam sentra pengolahan rotan, tetapi terdapat kendala dalam industri pengolahan rotan tersebut. Menangganinya dibutuhkan strategi yang berupa value chain. Strategi ini dapat mengahsilkan pihak perusahaan adalah menerapkan upah tenaga kerja per unit produk yang dihasilkan, pengalokasian dana untuk promosi, memprioritaskan buyer langganan, sharing informasi dan inovasi dengan buyer, memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam hal kualitas dan harga, bekerjasama dengan asosiasi dan pemerintah dalam kegiatan pameran, dan melakukan merger dengan perusahaan lain ataupun dengan supplier.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan studi lapangan mengenai objek yang akan diteliti. Terdapat beberapa tahap penelitian dalam melakukan penelitian tersebut ialah mapping, analisis finansial, analisis SWOT, Analisis Competitiveness Diamond, Critical Success Factor (CSF), Penentuan Variabel CSF, Pengujian Statistik Kuesioner
Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini menjelaskan tentang rotan merupakan komoditas hasil hutan bukan kayu yang potensial di Indonesia. Industri mebel rotan  di Cirebon, namun setelah tahun 2005 industri mebel ini mengalami penurunan jumlah produksi yang dipicu oleh kebijakan pemerintah membuka kran ekspor rotan dan akibat dari persaingan dengan China dan Vietnam. Beberapa industri yang masih bertahan adalah perusahaan-perusahaan yang merupakan anggota dari Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (ASMINDO).  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai produk mebel rotan di Cirebon, menganalisa tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam membangun strategi kompetitif untuk produk mebel rotan di Cirebon, dan mendapatkan strategi kompetitif yang tepat untuk diterapkan oleh setiap pelaku rantai nilai produk mebel rotan di Cirebon sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan.
Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini diawali dengan menganalisis mapping rantai nilai. Mapping rantai nilai ada beberapa tahan yang dimulai dari:
1.    Upstream : Segmen upstream terdiri dari supplier-supplier baik bahan baku utama maupun bahan baku penunjang.
2.    Midstream : Segmen midstream ini merupakan produsen dalam aktivitas rantai nilai. Di dalam segmen midstream terdapat proses-proses penambahan nilai yaitu proses pembuatan rangka, penganyaman, dan finishing.
3.    3. Downstream : Segmen downstream merupakan pembeli dari finishing product yang dihasilkan dari perusahaan. Perusahaan membuat produk sesuai pesanan yang diinginkan oleh buyer.
Tahap selajutnya  ialah Penambahan Nilai Tiap Segmen Rantai Nilai Margin adalah selisih dari total nilai (value) dan biaya total yang diperlukan untuk melakukan value activities. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Perhitungan faktor internal SWOT yang terdiri dari faktor Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan). Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Competitiveness Diamond Analisis Faktor Kondisi Industri-industri rotan di Cirebon ini memiliki keuntungan dalam hal lokasi, ketersediaan sumber daya manusia terampil, dan juga infrastruktur yang menunjang. Analisis Kondisi Permintaan Berdasarkan data hasil wawancara, kondisi permintaan produk rotan di kawasan industri Kabupaten Cirebon sangat bergantung pada buyer yang sudah menjadi langganan perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan faktor permintaan adalah mempertahankan hubungan dengan buyer terutama buyer langganan. Analisis Strategi Perusahaan dan Pesaing Strategi perusahaan terutama adalah kualitas. Sedangkan strategi negara pesaing adalah harga. Analisis Industri Pendukung dan Terkait Berdasarkan analisis industri terkait dan pendukung, strategi yang dapat dilakukan adalah kerjasama dengan asosiasi dalam hal ini ASMINDO dengan pemerintah terutama dalam hal marketing untuk menambah jaringan buyer dan meningkatkan permintaan. Critical Success Factor (CSF) Berdasarkan hasil data kuesioner perusahaan dan buyer selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata nilai dari masingmasing faktor CSF sehingga dapat dilihat tingkat kepentingannya. Rekomendasi Strategi Berdasarkan analisis finansial, SWOT, Competitiveness Diamond, dan CSF yang dilakukan, berikut rekomendasi dari keempat analisis tersebut maka strategi yang dapat dilakukan oleh masing-masing segmen di upstream, midstream, maupun downstream
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, bahwa rantai nilai industri rotan di Kab. Cirebon terdiri dari segmen upstream (supplier-supplier bahan baku, segmen midstream yang merupakan produsen dan juga segmen downstream yang terdiri dari buyer dalam hal ini adalah wholeseller). Tahapan dalam menganalisis rantai nilai adalah dengan melakukan analisis finansial, analisis SWOT, analisis competitiveness diamond porter, dan analisis CSF (critical success factors). Rekomendasi strategi diberikan kepada supplier dengan memperluas jaringan perusaahn industri rotan. Rekomendasi strategi yang diberikan kepada wholeseller adalah dengan menurunkan harga produk, memaksimalkan kegiatan promosi, penetapan diskon, dan menjaga hubungan baik dengan perusahaan yang sudah menjadi kepercayaan.
Kekuatan Penelitian
1.    Straategi dan  model dilakukan dengan tepat.
2.    Dalam penelitian ini menjadikan industri rotan menjadi lebih kreativ dan lebih berani.
Kekurangan Penilitian
Kurang dukungan pemerintah sehingga penurunan industri rotan menjadi lemah. Dibukannya impor rotan dan industri rotan dari berbagai negara sehingga membuat tidak percaya diri nya usaha-usaha kecil i kabupaten cirebon.