REVIEW JURNAL - USULAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK MEBEL ROTAN SINGLE CHAIR DENGAN ANALISIS RANTAI NILAI

4:14 AM
Judul
USULAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK MEBEL ROTAN SINGLE CHAIR DENGAN ANALISIS RANTAI NILAI
Jurnal
Teknik Industri
Website
Ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/5074
Volume&Halaman
Vol VIII, No 2, Mei 2013
Tahun
2013
Penulis
Ary Arvianto, Arien Dewi Rakhmawati
Reviewer
Mogih Suhada
Tanggal  Reviewer
9 September 2013



Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penulisan penelitian ini industrial mebel ini adalah salah satu andalan sektor kabupaten cirebon dalam sentra pengolahan rotan, tetapi terdapat kendala dalam industri pengolahan rotan tersebut. Menangganinya dibutuhkan strategi yang berupa value chain. Strategi ini dapat mengahsilkan pihak perusahaan adalah menerapkan upah tenaga kerja per unit produk yang dihasilkan, pengalokasian dana untuk promosi, memprioritaskan buyer langganan, sharing informasi dan inovasi dengan buyer, memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam hal kualitas dan harga, bekerjasama dengan asosiasi dan pemerintah dalam kegiatan pameran, dan melakukan merger dengan perusahaan lain ataupun dengan supplier.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan studi lapangan mengenai objek yang akan diteliti. Terdapat beberapa tahap penelitian dalam melakukan penelitian tersebut ialah mapping, analisis finansial, analisis SWOT, Analisis Competitiveness Diamond, Critical Success Factor (CSF), Penentuan Variabel CSF, Pengujian Statistik Kuesioner
Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini menjelaskan tentang rotan merupakan komoditas hasil hutan bukan kayu yang potensial di Indonesia. Industri mebel rotan  di Cirebon, namun setelah tahun 2005 industri mebel ini mengalami penurunan jumlah produksi yang dipicu oleh kebijakan pemerintah membuka kran ekspor rotan dan akibat dari persaingan dengan China dan Vietnam. Beberapa industri yang masih bertahan adalah perusahaan-perusahaan yang merupakan anggota dari Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (ASMINDO).  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai produk mebel rotan di Cirebon, menganalisa tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam membangun strategi kompetitif untuk produk mebel rotan di Cirebon, dan mendapatkan strategi kompetitif yang tepat untuk diterapkan oleh setiap pelaku rantai nilai produk mebel rotan di Cirebon sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan.
Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini diawali dengan menganalisis mapping rantai nilai. Mapping rantai nilai ada beberapa tahan yang dimulai dari:
1.    Upstream : Segmen upstream terdiri dari supplier-supplier baik bahan baku utama maupun bahan baku penunjang.
2.    Midstream : Segmen midstream ini merupakan produsen dalam aktivitas rantai nilai. Di dalam segmen midstream terdapat proses-proses penambahan nilai yaitu proses pembuatan rangka, penganyaman, dan finishing.
3.    3. Downstream : Segmen downstream merupakan pembeli dari finishing product yang dihasilkan dari perusahaan. Perusahaan membuat produk sesuai pesanan yang diinginkan oleh buyer.
Tahap selajutnya  ialah Penambahan Nilai Tiap Segmen Rantai Nilai Margin adalah selisih dari total nilai (value) dan biaya total yang diperlukan untuk melakukan value activities. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Perhitungan faktor internal SWOT yang terdiri dari faktor Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan). Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Competitiveness Diamond Analisis Faktor Kondisi Industri-industri rotan di Cirebon ini memiliki keuntungan dalam hal lokasi, ketersediaan sumber daya manusia terampil, dan juga infrastruktur yang menunjang. Analisis Kondisi Permintaan Berdasarkan data hasil wawancara, kondisi permintaan produk rotan di kawasan industri Kabupaten Cirebon sangat bergantung pada buyer yang sudah menjadi langganan perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan faktor permintaan adalah mempertahankan hubungan dengan buyer terutama buyer langganan. Analisis Strategi Perusahaan dan Pesaing Strategi perusahaan terutama adalah kualitas. Sedangkan strategi negara pesaing adalah harga. Analisis Industri Pendukung dan Terkait Berdasarkan analisis industri terkait dan pendukung, strategi yang dapat dilakukan adalah kerjasama dengan asosiasi dalam hal ini ASMINDO dengan pemerintah terutama dalam hal marketing untuk menambah jaringan buyer dan meningkatkan permintaan. Critical Success Factor (CSF) Berdasarkan hasil data kuesioner perusahaan dan buyer selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata nilai dari masingmasing faktor CSF sehingga dapat dilihat tingkat kepentingannya. Rekomendasi Strategi Berdasarkan analisis finansial, SWOT, Competitiveness Diamond, dan CSF yang dilakukan, berikut rekomendasi dari keempat analisis tersebut maka strategi yang dapat dilakukan oleh masing-masing segmen di upstream, midstream, maupun downstream
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, bahwa rantai nilai industri rotan di Kab. Cirebon terdiri dari segmen upstream (supplier-supplier bahan baku, segmen midstream yang merupakan produsen dan juga segmen downstream yang terdiri dari buyer dalam hal ini adalah wholeseller). Tahapan dalam menganalisis rantai nilai adalah dengan melakukan analisis finansial, analisis SWOT, analisis competitiveness diamond porter, dan analisis CSF (critical success factors). Rekomendasi strategi diberikan kepada supplier dengan memperluas jaringan perusaahn industri rotan. Rekomendasi strategi yang diberikan kepada wholeseller adalah dengan menurunkan harga produk, memaksimalkan kegiatan promosi, penetapan diskon, dan menjaga hubungan baik dengan perusahaan yang sudah menjadi kepercayaan.
Kekuatan Penelitian
1.    Straategi dan  model dilakukan dengan tepat.
2.    Dalam penelitian ini menjadikan industri rotan menjadi lebih kreativ dan lebih berani.
Kekurangan Penilitian
Kurang dukungan pemerintah sehingga penurunan industri rotan menjadi lemah. Dibukannya impor rotan dan industri rotan dari berbagai negara sehingga membuat tidak percaya diri nya usaha-usaha kecil i kabupaten cirebon.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »